(suatu pagi, dimana tak sengaja terjaga tanpa ada tendensi apa-apa)
Rahmi : (dengan mental SKSD, perlahan bertanya pada pagi ) Hai pagi, apa kabarmu hari ini?
Pagi : Ah, aku baik. Dan akan selalu baik. Kemana saja kamu selama ini? Tidak rindukah terjaga bersamaku?
Rahmi : Oh, sebenarnya embunmu, udaramu, sinarmu selalu membawa aku dalam rindu yang simultan. Kamu stimulus pertama yang selalu ingin aku cicip di awal hari.
Pagi : Lalu? Kelihatannya kau justru lebih mesra dengan malam, dan melewatkan aku hingga siang menjelang.
Rahmi : Pagi, kau hanya iri. Dan tak tahu manisnya mimpi.
(lalu Rahmi membasuh diri, berharap agar tidak tidur lagi)
him kenapa gak jadi anak sastra aja deh..
ReplyDeletesaya lebih milih jadi anak ibu-bapak, ri.....
ReplyDeleteby the way, re-link blogku dong.. I'm using this one now http://auliasrifah.blogspot.com/ :D
ReplyDelete